Tersesat Di Syurga


Seorang pemuda, ahli amal ibadah datang ke seorang Sufi. Sang pemuda dengan bangganya mengatakan kalau dirinya sudah melakukan amal ibadah wajib, sunnah, baca Al-Qur’an, berkorban untuk orang lain dan kelak harapan satu satunya adalah masuk syurga dengan tumpukan amalnya.
Bahkan sang pemuda tadi malah punya catatan amal baiknya selama ini dalam buku hariannya, dari hari ke hari.
“Saya kira sudah cukup bagus apa yang saya lakukan Tuan…”
“Apa yang sudah anda lakukan?”
“Amal ibadah bekal bagi syurga saya nanti…”
“Kapan anda menciptakan amal ibadah, kok anda merasa punya?”
Pemuda itu diam…lalu berkata,

Abu Nawas Mencangkul Di Penjara

Abu Nawas Mencangkul Di Penjara

arena dianggap hampir membunuh Baginda maka Abu Nawas mendapat celaka. Dengan kekuasaan yang absolut Baginda memerintahkan prajurit-prajuritnya langsung menangkap dan menyeret Abu Nawas untuk dijebloskan ke penjara. Waktu itu Abu Nawas sedang bekerja di ladang karena musim tanam kentang akan tiba. Ketika para prajurit kerajaan tiba, ia sedang mencangkul.

Dan tanpa alasan yang jelas mereka langsung menyeret Abu Nawas sesuai dengan titah Baginda. Abu Nawas tidak berkutik. Kini ia mendekam di dalam penjara. Beberapa hari lagi kentang-kentang itu harus ditanam. Sedangkan istrinya tidak cukup kuat untuk melakukan pencangkulan. Abu Nawas tahu bahwa tetangga-tetangganya tidak akan bersedia membantu istrinya sebab mereka juga sibuk dengan

Abu Nawas Masuk Penjara


Abu Nawas masih mengeram di penjara. Namun begitu Abu Nawas masih bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan memakai tangan orang lain. Baginda berpikir. Sejenak kemudian beliau segera memerintahkan sipir penjara untuk membebaskan Abu Nawas. Baginda Raja tidak ingin menanggung resiko yang lebih buruk. Karena akal Abu Nawas tidak bisa ditebak. Bahkan di dalam penjara pun Abu Nawas masih sanggup menyusahkan orang.

Keputusan yang dibuat Baginda Raja untuk melepaskan Abu Nawas memang sangat tepat. Karena bila

Guru Sejati


Guru Sejati

"Murid, gurune pribadi
Guru, muride pribadi
Pamulangane, sengsarane sesami
Ganjarane, ayu lan arume sesami."
Artinya, "Murid gurunya diri pribadi. Guru, muridnya diri pribadi. Tempat belajarnya/pelajarannya, penderitaan sesama. Balasannya, kebaikan dan keharuman sesama."
Untaian itu mengandung pengertian bahwa sesungguhnya dalam diri seseorang terdapat seorang guru dan diri seseorang itu sendiri menjadi murid, murid dari guru sejati.
Sebab, pada intinya, segala bentuk ilmu dan pengetahuan itu hanya datang dari Tuhan, karena guru selain Tuhan itu hanya sebagai perantara belaka.

"Sinau ngarosake lan nyumerepi tunggalipun manungsa, tunggalipun rasa, tunggalipun asal lan maksudipun agesang."
Artinya, "Perlu belajar ikut merasakan dan mengetahui bahwa manusia itu satu, rasa itu satu, berasal dari tempat yang sama, dan belajar memahami arti dari tujuan hidup."
"Tansah anglampahi dados muriding agesang."
Artinya, "Selalu menjalani jadi murid kehidupan/sesama hidup."
Kehidupan itulah sang guru, karena kehidupan itu juga mengajarkan kepada kita.
 DALAM filosofi supranatural tentang manusia, dikenal adanya guru sejati. Sosok ini merupakan pengejawantahan kekuatan gaib yang menuntun seseorang weruh sadurunge winarah, tahu seluk beluk masa

Mutiara Kata Jawa

Mutiara-mutiara

"... Kula badhe nyobi prabotanipun wong lanang, inggih punika: bares, mantep, wani. ..."
"... Saya akan mencoba identitas seorang lelaki, yaitu: jujur, mantab, wani ..."
"Boten kenging tiyang jaler ngunduri utawi nyingkiri bebaya utami, saha cidra dhateng pengajeng-ajeng lan kepercadosipun sesami."
Intinya, seorang pemberani jangan takut menghadapi apapun..
"Yen kapergok aja mlayu."

Abu Nawas dan Harimau Berjenggot

 
“Hai Abu Nawas,” seru Khalifah Harun Al-Rasyid. “Sekarang juga kamu harus dapat mempersembahkan kepadaku seekor harimau berjenggot, jika gagal, aku bunuh kau.”

Kata-kata itu merupakan perintah Sultan yang diucapkan dengan penuh tegas dan kegeraman. Dari bentuk mulutnya ketika mengucapkan kalimat itu jelas betapa Sultan menaruh dendam kesumat kepada Abu Nawas yang telah berkali-kali mempermainkan dirinya dengan cara-cara yang sangat kurang ajar. Perintah itu merupakan cara Baginda untuk dapat membunuh Abu Nawas.

“Ya tuanku Syah Alam,” jawab Abu Nawas. “semua perintah paduka akan hamba laksanakan, namun untuk

Persahabatan Rusa dan Burung Tatiuq


Pagi mulai menjelang. Suasana di desa sudah mulai ramai. Bapak-bapak petani bersiap-siap untuk memulai pekerjaan mereka di sawah. Berbekal makanan ringan dan kopi hangat, mereka berbogegas-gegas menuju sawah mereka masing-masing. Semua tampak bergembira. Tanaman padi mereka di sawah sudah mulai menguning, itu tandanya panen sebentar lagi tiba. Akhirnya hasil jerih payah mereka selama ini akan segera memetik hasilnya.


Sementara itu, di sebuah gerumbulan tanaman padi, seekor induk burung Tatiuq sedang mengerami tiga butir telurnya.

Gratis Dari Seorang Ibu ,,,


Untuk cerita yang satu ini mungkin para sahabat sudah pernah atau mungkin sering membaca nya,cerita berikut ini sangat tidak membosankan dan begitu menyentuh,dibaca berulang ulang hanya sekedar untuk mengingat bahwa begitu besar nya kasih sayang seorang ibu kepada kita anak2nya.

Suatu sore, seorang anak menghampiri ibunya di dapur. Ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya. Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan celemek. Ia pun membaca tulisan itu dan inilah isinya:

Ayah Kembalikan Tanganku

Ayah Kembalikan Tanganku
Mungkin sudah banyak yang membaca cerita ini ...
 
Dear All,
Buat semua yang telah menjadi orang tua dan atau calon orang tua.... Ingatlah....semarah apapun, janganlah kita bertindak berlebihan... Sebagai orang tua, kita patut untuk saling menjaga perbuatan kita especially pada anak2 yg masih kecil karena mereka masih belum tahu apa2.

Begini Kisahnya ;,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Kisah Sepasang Suami Istri

Kisah Sepasang Suami Istri

Sepasang suami istri yang sudah bernikah selama 7 tahun dan memiliki 3 orang anak, terlibat dalam sebuah pertengkaran hebat.
  Begitu hebatnya pertengkaran mereka, hinggga akhirnya mereka memutuskan untuk bercerai, mengakhiri kehidupan rumah tangga mereka secepat mungkin.Mereka menemui seorang peguam, untuk melangsungkan perundingan pembahagian harta diantara mereka.
Perundingan berlangsung lancar, sebahagian besar masaalah telah selesaikan, baik tanah, rumah, dan semua aset harta mereka dapat dibahagi dan mencapai kepuasan kedua belah pihak.

Hanya satu hal tidak ditemukan jalan keluarnya, yaitu

Mangkuk Yang Cantik, Madu dan Sehelai Rambut

Mangkuk Yang Cantik, Madu dan Sehelai Rambut
Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abakar r.a., Umar r.a., Uthman r.a., dan 'Ali r.a., bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali r.a. istrinya Sayidatina Fathimah r.ha. putri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut). 
 
Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".

Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Uthman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang

Teka Teki Imam Al-Ghozali

Teka-Teki Al-Ghazali

Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya (Teka Teki ) :
Imam Ghazali = " Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?
Murid 1 = " Orang tua "
Murid 2 = " Guru "
Murid 3 = " Teman "
Murid 4 = " Kaum kerabat "
Imam Ghazali = " Semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat
dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati ( Surah Ali-Imran :185).

Imam Ghazali = " Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?"
Murid 1 = " Negeri Cina "
Murid 2 = " Bulan "
Murid 3 = " Matahari "
Murid 4 = " Bintang-bintang "
Iman Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar
adalah MASA LALU. Bagaimanapun