Balada Ustadz Slamet


Setelah bertahun - tahun meninggalkan desanya.....untuk menimba ilmu di berbagai pesantren dan berguru kepada banyak kyai.....pemuda kampung ini akhirnya kembali ke desanya.....masyarakat yang sangat menjunjung tradisi di kampungnya sangat berharap kepadanya.....untuk bisa mengamalkan ilmu yang diperolehnya hampir 20 tahun nyantri kepada warga kampung terutama anak - anak desa....

Slamet nama pemuda itu.....dia memulai mengumpulkan anak - anak di desanya untuk diajari membaca Al Qur'an dan ilmu agama islam.....dan juga mengisi pengajian - pengajian di surau - surau yang tersebar di seluruh desanya....Slamet bak orang suci yang sangat dikagumi oleh seluruh penduduk desanya.....tak ayal gelar Ustadz Slamet disandangnya.....kemana - mana Ustadz Slamet dihormati....disanjung oleh bapak - bapak, ibu - ibu dan juga oleh anak - anak.....

Orang - orang desanya mulai banyak yang datang meminta tolong kepadanya.....ketika hujan tidak kunjung datang maka orang sekampungnya mendesaknya untuk berdoa diberbagai kesempatan agar Allah segera menurunkan hujan.....Jika ada warga yang sakit maka buru - buru orang mengetok rumah Ustadz Slamet walau di malam hari untuk didoakan pak ustadz ini.....dan doa Ustadz Slamet makbul.....seringkali apa yang dimintakan doa kepada Allah.....tidak lama kemudian situasi berubah sesuai dengan apa yang diinginkan warga yang meminta tolong kepadanya.....

Ustadz Slamet awalnya tak begitu yakin dengan doanya sendiri.....tetapi karena rasa hormat kepada warga desanya maka diapun berdoa sebisanya.....dan akhirnya setiap hari berbondong - bondong warga kampung mendatangi rumahnya untuk meminta tolong atas keluhannya masing - masing yang sangat beragam.....dan anehnya setiap kali berdoa maka hajat warga yang meminta tolong kepadanya segera terpenuhi.....

Ketika setiap hari banyak orang desa yang mengantri di depan rumahnya.....ustadz Slamet mulai berfikir bahwa apa yang dilakukannya sudah tidak benar.....dia ingin menyudahinya.....tidak mau mendoakan warga yang datang dan meminta tolong untuk didoakan agar hajatnya terpenuhi.....dia berusaha untuk menolak setiap permintaan warga dengan menjelaskan bahwa dirinya hanya seorang guru ngaji.....dan sedikit ilmu fiqih, hadits dan tafsir......kalau sakit sebaiknya pergi ke puskesmas untuk diobati sama pak dokter atau bu bidan sanggahnya.....

Warga desa tak membeli penjelasannya.....sehingga ketika seorang nenek tua sedang sakit datang dibawa kepadanya....Ustadz Slamet bersikukuh tidak mau mengobatinya.....dan malamnya nenek tersebut dikabarkan meninggal dunia.....Ustadz Slamet dalam kegamangan hatinya.....dia menyesalkan penolakannya untuk mendoakan nenek tersebut.....meski sisi yang lain dari hatinya membenarkan penolakannya.....Sejak itu dia bertekat untuk melayani doa apapun dari warga desa.....

Namun sejak saat itu tak satupun warga yang datang menemuinya.....Ustadz Slamet pun merasa senang sehingga dia bisa berkonsentrasi untuk mengajar ngaji anak - anak serta memberikan pengajian - pengajian saja.....

Suatu hari sebagian besar santri - santrinya tak tampak di surau dimana dia mengajar mengaji.....dari santri yang datang Ustadz Slamet mendapatkan berita bahwa ada jembatan yang menghubungkan rumah santri - santri ke surau ini yang putus karena diterjang air sungai yang meluap sehingga anak - anak tidak bisa pergi ngaji sore itu.....

Dengan beberapa santri akhirnya Ustadz Slamet mengajarkan kisah heroik Nabi Musa yang dikejar oleh Raja Firaun dan pengikutnya.....sehingga doa Nabi Musa pun mustajabah dikabulkan oleh Allah.....Nabi Musa dengan tongkatnya membelah laut menjadi jalan yang lempang untuk dilalui bersama pengikutnya.....Anak - anak sangat terkesima dengan pelajaran hari itu......Seusai pelajaran anak - anak mengajak ustadz Slamet untuk menjenguk salah satu orang tua santri yang sakit.....dan anak - anak sangat mendesaknya.....akhirnya berangkatlah dia bersama - sama santri - santrinya.....

Ternyata ditengah perjalanan mereka harus melewati sebuah sungai.....dan kebetulan jembatan kayu yang ada pun putus terbawa derasnya arus air sungai.....Di tengah - tengah situasi sulit itu..... Ustadz Slamet melihat pemandangan santri - santrinya yang sangat khusyu' dan khudu' berdoa.....kemudian seluruh santrinya bisa berjalan di atas air menyeberangi sungai dengan penuh riang.....Ayo pak ustadz....ayo berdoa dulu seperti saat Nabi Musa berdoa sebelum membelah lautan.....seru santri - santrinya.....

Ustadz Slamet pun akhirnya berdoa seperti yang diajarkan kepada santri - santrinya.....setelah berdoa dia melangkahkan kakinya menginjak air sungai yang mengalir deras.....daaaaaaaan.....byuuuuuuuuur......Ustadz Slamet tercebur dan terseret arus aliran sungai dan hampir tenggelam.....sambil berjuang menarik dirinya ke tepi sungai dia berteriak lantang......KALIAN SAJA ANAK - ANAK YANG PERGI.....KALIAN LEBIH SUCI.....DO'A - DO'A KALIAN LEBIH MUDAH MENEMBUS LANGIT.....he...he...he....slameeeeet.....slameeeet.....

Ketika sudah berhasil naik di pinggiran sungai sambil nafasnya terengah - engah.....Ustadz Slamet bergumam......SLAMET AKU ISOK NGELANGI.....( untung saya bisa berenang ).....oooaalaaa met.....slamet....mungkin itu sebabnya orangtuamu ngasi nama kamu.....SLAMET.....
0 Responses